Volume transshipment di pelabuhan Turki meningkat secara signifikan
Pelabuhan di Turki, yang merupakan pelabuhan negara lintas benua, menerima kargo tambahan karena Turki tidak melarang kapal berbendera Rusia, seperti yang dilakukan Amerika Serikat, Uni Eropa, dan banyak negara Asia dalam sanksi mereka atas invasi Ukraina pada akhir Februari.
Data menunjukkan bahwa dari Januari hingga April tahun ini, arus kargo transshipment di pelabuhan Turki meningkat sebesar 6,000 ton dibandingkan tahun lalu.
Sejak Januari 2022 hingga April 2022, pelabuhan tersebut menangani 130.8 juta ton barang, termasuk 27.7 juta ton barang transit, dan 124.9 juta ton barang pada periode yang sama tahun 2021, termasuk 24.4 juta ton barang transit.
Namun, blokade Laut Hitam berdampak signifikan pada transshipment barang-barang Rusia dan Ukraina di pelabuhan Turki. Laut Hitam menyapu lepas pantai Rusia dan Ukraina, dan kedua negara kini saling berperang, sehingga perdagangan luar negeri mereka sangat terhambat.
Pelabuhan terbesar Turki di Laut Hitam, Samsun, menangani 3 juta ton kargo dalam empat bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan 3.6 juta ton pada periode yang sama tahun lalu, menurut data dari Kementerian Transportasi dan Infrastruktur Turki.
Pelabuhan Turki juga menerima lebih banyak kargo dari negara lain di Laut Hitam karena Bulgaria dan Rumania melarang pengiriman barang Rusia pengiriman laut kapal dari pelabuhannya.
Antara Januari dan April 2022, pelabuhan Turki menerima 1.2 juta ton kargo dari Bulgaria dan 2.4 juta ton dari Rumania pada periode yang sama.
Sementara itu, pelabuhan Turki dari Georgia menerima 799,572 ton kargo antara Januari hingga April 2022, dibandingkan 696,087 ton pada periode yang sama tahun lalu.